JAKARTA, koranmadura.com – Anggota Komisi PBB untuk Penyelidikan Independen Internasional untuk Suriah, Carla del Ponte membantah tudingan Amerika Serikat dan sekutunya bahwa pemerintah Suriah yang menembakkan senjata kimia.
Menurutnya, kelompok pemberontak anti presiden Suriah, Bashar al Assad yang menembakkan senjata kimia berupa gas saraf sarin sehingga menewaskan sedikitnya 75 warga sipil termasuk anak-anak pada 7 April lalu.
“Penyelidik kami berada di beberapa negara jiran untuk mewawancarai para korban, dokter, dan petugas medis lapangan. Berdasarkan laporan mereka pekan lalu, yang saya lihat ada dugaan kuat, konkrit tapi belum menjadi bukti kuat bahwa pemberontak yang berusaha melengserkan orang kuat Suriah Bashar al Assad telah menggunakan gas saraf,” kata del Ponte dalam wawancara dengan televisi Swiss, seperti dikutip dari The Washington Post, Senin, 16 April 2018.
Tim Del Ponte belum menemukan bukti bahwa pasukan Suriah menggunakan senjata kimia. Namun ia akan melanjutkan investigasi yang dibutuhkan.
Juru bicara pemberontak Angkatan Bersenjata Pembebasan Suriah atau FSA, Louay Almokdad membantah kelompoknya telah menggunakan senjata kimia itu.
“Kami tidak memiliki mekanisme untuk menembakkan senjata seperti ini, yang butuh rudal itu dan membawa hulu ledak kimia, dan kami di FSA tidak memiliki kemampuan seperti itu,” kata Almokdad saat diwawancara CNN. (Tempo/MK/VEM)