JAKARTA, koranmadura.com – Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan pidato Prabowo Subianto soal Indonesia bubar pada 2030 berdampak terhadap dukungan dari generasi muda. Pernyataan Prabowo itu dinilai menunjukkan sikap pesimistis.
“Kaum milenial itu suka yang optimistis. Pernyataan soal Indonesia bubar 2030 pasti membuat suara dari anak muda tergerus,” ucap Pangi saat menjadi pembicara dalam diskusi publik Anak Muda Berpartai di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat, 6 April 2018.
Seperti diketahui bersama, Prabowo mengatakan Indonesia mungkin bubar pada 2030 jika mengacu kepada buku fiksi ilmiah berjudul Ghost Fleet: A Novel of the Next World War karya P.W. Singer and August Cole. Pernyataan dia viral setelah diunggah di akun Twitter dan Facebook resmi Partai Gerakan Indonesia Raya.
Prabowo menilai Indonesia mungkin bubar lantaran elite Indonesia saat ini tak peduli, meski 80 persen tanah di Indonesia dikuasai 1 persen rakyat. Mereka juga dinilai abai saat sebagian besar kekayaan Indonesia diambil pihak luar.
Sementara suara anak muda mengambil 40 persen dari total suara di Indonesia atau sekitar 80 juta suara. Jadi, tergerusnya suara anak muda untuk Prabowo mungkin akan berdampak besar pada elektabilitas Ketua Umum Gerindra itu.
Padahal, ucap Pangi, Gerindra merupakan salah satu partai yang sudah memiliki tempat di kaum milenial selain Partai Persatuan Indonesia dan Partai Solidaritas Indonesia.
Pangi berujar, jika ingin menarik suara kaum milenial, parpol harus membangun suasana partai yang tidak terlalu formal dan bersifat egaliter. “Kuncinya, anak muda tidak mau diatur ataupun terlalu formalitas,” katanya. (Tempo/MK/VEM)