JAKARTA, koranmadura.com – Polisi menembak mati Fedi alias Alung, driver Grab yang mencoba memerkosa penumpang wanitanya. Fedi ditembak mati karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
Sebagaimana diketahui, perkara yang menjerat Alung berawal pada Senin pagi, 23 April 2018. Korban memesan GrabCar dan dijemput di rumahnya di Duri Selatan, Kosambi, Jakarta Barat. Korban saat itu meminta diturunkan di Tanah Abang.
Dalam perjalanan, tiba-tiba dua orang pelaku muncul dari jok belakang. Mereka menyergap korban dan mengikat kakinya.
Tiga orang pelaku tidak hanya melakukan aksi perampokan. Mereka juga berniat untuk memperkosa korban. Namun kemudian niatan jahat itu tidak jadi dilakukan.
Korban kehilangan perhiasan, handphone uang di ATM Rp 500 ribu dan uang tunai Rp 30 ribu. Korban sehari-hari diketahui bekerja di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Korban lalu melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Barat. Polisi langsung mencari pelaku.
Dua hari berselang, polisi menemukan Alung. Pada Rabu, 25 April 2018, Alung disergap di Jalan Pesing Koneng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada pukul 05.00 WIB pagi tadi. Dia mencoba menabrak polisi, sehingga polisi menembaknya.
Sementara dua rekannya, Suherman dan Apriyadi ditangkap di gudang kardus di Jalan Vila Mas Tengah, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu malam, 25 April 2018. Keduanya ditembak di kakinya karena mencoba melarikan diri.
(Detik.com/MK/VEM)