JAKARTA, koranmadura.com – Dalam rapat terbatas dengan para Menterinya, Presiden Jokowi memerintahkan agar segera bertindak menurunkan angka stunting atau gizi buruk kronis di Indonesia. Ada setidaknya 1.000 kabupaten dan 1.000 desa yang menjadi fokus targetnya.
“Tadi juga disampaikan bahwa intervensi stunting ini akan dilakukan di seluruh Indonesia. Kita akan fokus pada 1.000 kabupaten dengan 1.000 desa. Tahun depan kita tambah lagi menjadi 160 kabupaten menjadi 1.600 desa,” ujar Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Kamis, 5 April 2018.
Puan menjelaskan, pemerintah telah menetapkan peta untuk kepentingan koordinasi antar kementerian guna menyasar target yang telah ditetapkan. Sejumlah program juga telah disiapkan mulai dari pangan hingga sanitasi.
“Penurunan stunting dilakukan secara bersinergi antara kementerian. Kita sudah mempunyai peta kementerian lembaga mana saja yang kemudian harus bertanggungjawab untuk bisa intervensi melakukan penanganan stunting ke depan. Yang diperlukan pertama adalah bagaimana kita melengkapi atau membuat sanitasi, MCK, gerakan masyarakat hidup sehat. Kita juga berolahraga, perilaku hidup sehat, cuci tangan dengan sabun,” jelas Puan.
Baca: Pesan Jokowi, Jaga Harga Pangan hingga BBM
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan program penanganan stunting bakal dimulai dari Posyandu setempat.
“Data saat ini anak yang menderita stunting ada 8-9 juta anak. Tingginya di (Indonesia bagian) timur. Yang utama adalah ada desa membuat padat karya tunai. Itu kan semua kementerian lintas sektor. Oleh karena itu 1.000 desa tahun ini kita coba di titik poin Posyandu,” jelas Nila. (DETIK.com/ROS/DIK)