SUMENEP, koranmadura.com – Ketua Komisi II DPRD Sumenep melontarkan gagasan perlunya desa cyber. Dengan demikian, pelayanan kepada masyarakat lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga.
“Misalkan bagi warga yang butuh tanda tangan camat tidak lagi harus ke kantor camat. Di balai desa juga bisa dilayani karena sudah berbasis IT,” katanya, Kamis, 5 April 2018.
Selain itu, di dunia pendidikan juga sangat membantu. Apalagi, menurutnya, saat ini sekolah telah memperkenalkan serba elektornik, mulai dari sistem pembelajaran hingga ujian nasional.
Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan desa cyber, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) aparatur desa.
Selain itu, balai desa menyediakan jaringan internet nirkabel gratis bagi warganya, ruang perpustakaan dan sarana penunjang lainnya. Hal ini dilakukan untuk percepatan akses informasi yang diterima warga.
“Nanti juga bisa dijadikan sebagai desa wisata cyber. Itu menarik juga sebagai penunjung suksesnya program visit 2018 ini,” tegasnya. (JUNADI/MK/VEM)