MADRID, koranmadura.com – Paus sperma yang memiliki panjang 9,7 meter (32 kaki) ditemukan mati di pantai Murcia, Spanyol. Kematiannya pun mendapatkkan perhatian khusus, sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebabya.
Kematian paus sperma dapat dipastikan setelah dilakukan pembedahan oleh tim dari Pusat Penyelamatan Satwa El Valle. Paus tersebut terkonfirmasi mati karena menelan sampah seberat 29 kg yang ditemukan di dalam perutnya dan tidak dapat dicernanya.
Sementara sampah-sampah yang ada di perut paus itu antara lain tali, jaring, hingga sebuah drum. Paus itu mengalami peradangan di perutnya atau dikenal dengan nama peritonitis.
Saat pertama kali ditemukan, paus sperma itu memiliki berat 7 ton. Berat tersebut jauh di bawah rata-rata berat paus sperma jantan yakni 45 ton. Pada umumnya paus sperma tidak mengonsumsi sampah, melainkan cumi-cumi besar, berbagai ikan, hingga hiu.
Penemuan paus ini telah mendorong pemerintah daerah setempat untuk meluncurkan kampanye agar penduduknya tak membuang sampah ke laut. Kampanye ini telah didukung oleh Badan Lingkungan Eropa dan Komisi Dana Eropa untuk Pembangunan Daerah.
Direktur Jenderal Lingkungan Hidup Murcia, Consuelo Rosauro, mengatakan adanya sampah plastik di laut merupakan ancaman terbesar untuk pelestarian satwa liar di seluruh dunia.
“Banyak hewan terperangkap di ‘tempat sampah’ atau menelan plastik dalam jumlah besar, yang bisa saja berakhir dengan kematian. Wilayah Murcia tidak asing dengan masalah ini. Ini harus kita tangani melalui tindakan bersih-bersih dan (meningkatkan) kesadaran warga negara,” jelas Rosauro. (DETIK.com/ROS/DIK)