SUMENEP, koranmadura.com – Pencairan dana desa (DD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur hingga pertengahan April tahun 2018 belum bisa direalisasikan. Salah satunya karena terkendala entri data di tingkat pemerintah desa.
“Saat ini masih dalam tahap entri data di Siskuedes (sistem keuangan desa). Jadi, belum bisa direalisasikan, mungkin bisa dicairkan mulau akhir April nanti,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Ahmad Masuni, Senin, 9 April 2018
Tahun ini Kabupaten Sumenep mendapatkan anggaran DD sebesar Rp 278 miliar. Jumlah itu dibagi terhadap 334 Desa/Kelurahan yang secara administrasi berada dalam pemerintahan kabupaten paling timur di Madura.
Masuni optimis, lambatnya pencairan DD ini tidak akan mempengaruhi selesainya pekerjaan ditingkat desa. Hal itu karena mulai dari perencanaan program hingga laporan pekerjaan sudah menggunakan Siskudes.
“Soal kesiapan (SDM) ditingkat desa, sekarang sudah ada operator. Jadi nanti operator yang ngurus,” ucapnya ketika disinggung kesiapan SDM di pemerintah desa.
Pihaknya berharap, dana yang ada tidak hanya digunakan untuk infrastruktur desa, melainkan juga digunakan guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal itu untuk menekan tingginya urbanisasi masyarakat.
“Dana ini bisa dikembangkan melalui BumDes (Badan Usaha Milik Desa). Apabila ekonomi desa hidup, masyarakat tidak mencari pekerjaan ke kota,” tukasnya. (JUNAIDI/ROS/DIK)