JAKARTA, koranmadura.com – Kebakaran di Jalan Kebun Sayur 2, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, menimbulkan 3 korban luka. Salah satu korban adalah seorang anak berinisial A (13).
“Ada satu korban anak A (13 tahun), kakinya terbakar. Dua orang korban lainnya Sadih (50 tahun) mengalami lukar bakar seluruh tubuh dan Muahana (60 tahun) mengalami luka bakar di muka dan tangan,” kata Komisioner KPAI Bidang Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat, Susianah Affandy dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa, 29 Mei 2018.
Ketiga korban adalah satu keluarga yang sedang berada di dalam rumahnya ketika tabung gas meledak. Ketiganya kini dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Anak-anak korban kebakaran bersedih karena kehilangan tempat tinggalnya. Peristiwa ini juga mengakibatkan anak-anak dan balita mengalami trauma karena syok ketika orang tua menyelamatkan mereka dari kobaran api.
“Saat kejadian, anak-anak masih terlelap tidur, tapi langsung dibangunkan dan dibawa berlari keluar rumah, melewati gang sempit yang dijejali orang-orang yang panik menyelamatkan diri dengan disertai jeritan orang dewasa dan tangisan balita. Situasi ini yang mengakibatkan anak-anak balita mengalami trauma,” imbuhnya.
Indikasi trauma tersebut di antaranya anak kehilangan selera makan dan kerap mengigau dan menangis ketika tidur, terutama pada malam hari. Traumatik anak-anak yang tempat tinggalnya di bantaran Sungai Ciliwung yang sering dilanda bencana banjir menjadikan mereka beradaptasi dengan bencana.
“Anak-anak usia 8-12 tahun yang kami temui mengaku menerima kejadian ini sebagai musibah, sebab menurut mereka tak ada gunanya marah karena tak mengembalikan rumah dan barang-barang yang hangus terbakar,” katanya.
KPAI meminta Pemkot untuk menyediakan fasilitas pengungsian yang ramah anak. Saat ini ada 3 tenda pengungsian yang dibangun ala kadarnya, membuat banyak warga masyarakat tidak betah karena kondisinya yg panas.
“Warga terdampak banyak yang tinggal di rumah saudara dan keluarganya. Dalam konteks ini, tempat pengungsian seharusnya ramah anak, memberikan fasilitas yg nyaman bagi anak khususnya anak perempuan dalam menjaga privasinya,” lanjutnya.
KPAI juga ingin memastikan anak-anak korban kebakaran ini mendapatkan trauma healing dan psiko sosial. “Sehingga dapat mengembalikan keceriaan mereka seperti sebelum terjadinya kebakaran. Hal ini dapat dilakukan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta dan Kemensos RI,” sambungnya.
Total ada 221 jiwa dari 56 Kepala Keluarga (KK) dan 46 rumah yang terdampak kebakaran pada Minggu (27/5) lalu. Dari pengawasan KPAI, anak-anak yang terdampak kebakaran sebanyak 57 jiwa dengan rincian anak usia SD 23 orang, anak usia SMP sebanyak 14 orang dan anak usia SMA sebanyak 20 orang.
“KPAI juga meminta kepada Pemerintah Kota Jakarta Timur agar memberikan kemudahan kepada warga terdampak kebakaran dalam mengurus surat berharga dan penting seperti surat tanah, akte lahir, Kartu Keluarga, ijazah dan rapor anak,” lanjutnya. (DETIK.com/MK/DIK)