JAKARTA, koranmadura.com – Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta menyatakan ada penyerangan terhadap area makam Mbah Priuk pada Jumat, 5 Mei 2018. Ansor meminta polisi turun tangan.
“Ini perbuatan keji dan biadab. Mereka (para penyerang) tidak hanya merusak kaca loket tiket masuk kompleks makam, jendela PAUD, tapi juga menganiaya beberapa santri dan penjaga loket. Mereka membawa senjata tajam, bahkan menembaki dengan airsoft gun,” kata Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Abdul Aziz, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 7 Mei 2018.
Aziz meminta aparat mengusut kasus ini. Dia yakin ada aktor intelektual di balik perbuatan yang disebut sebagai penyerangan ini. “Aparat harus tegas mengusut tindakan perusakan dan penyerangan ini. Apa motif di balik ini, siapa pelaku dan aktor intelektualnya. Pasti ada yang di belakang yang memerintahkan penyerangan ini,” tegas Aziz, yang didampingi Dendy Zuhairil Finsa, Sekretaris PW Ansor DKI Jakarta.
Aziz, yang juga anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKB, mengatakan makam Mbah Priuk diyakini kalangan nahdliyin sebagai makam wali. Di samping itu, makam Mbah Priuk juga merupakan bangunan cagar budaya yang wajib dilindungi.
“Sekali lagi, PW GP Ansor DKI Jakarta meminta polisi mengusut tuntas kasus ini, dan membuka kasus ini secara terang-benderang. Kami juga instruksikan Banser DKI Jakarta bersiaga turun melakukan pengamanan di makam Mbah Priuk,” imbuh Dendy.
Dimintai konfirmasi terpisah, polisi membenarkan ada kejadian ribut-ribut di sekitar area makam Mbah Priuk. Menurut versi polisi, ribut-ribut itu terjadi di lahan parkir. Para pelaku sedang diperiksa.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan peristiwa yang terjadi pada Jumat dini hari itu dipicu masalah parkir.