PAMEKASAN, koranmadura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kembali menyoroti perusahaan air mineral Adeni milik pemerintah kabupaten setempat. Pasalnya, usaha yang dikelola PDAM tersebut tidak berkembang.
Parahnya, perusahaan Adeni belum mampu menyuplai pendapatan asli daerah (PAD). Padahal setiap tahun dapat suntikan dana dari pemerintah melalui penyertaan modal.
Ketua DPRD Pamekasan, Halili mengatakan perusahaan Adeni sulit berkembang jika masih dikelola PDAM.
“Salah satu penyebab perusahaan air minum Adeni tidak berkembang lantaran satu manajemen dengan PDAM, sehingga pengelolaannya tidak maksimal sebagaimana yang diharapkan,” kata Halili, Rabu, 2 Mei 2018.
Oleh karenya, politisi PPP tersebut menyarankan manajemen Adeni dengan PDAM dipisah untuk memaksimalkan pengelolaan BUMD tersebut. “Jika usaha itu dikelola dengan baik, dipastikan tidak akan kalah dengan usaha air minum lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Pamekasan, Agoes Bachtiar, mengaku tidak masalah jika perusahaan yang dikelolanya dipisah. Tetapi yang pasti proses pemisahan Adeni masih dalam tahap pembahasan.
“Proses pemisagan manajemen Adeni dan PDM tengah dibahas. Tunggu saja perkembangannya,” singkat Agoes saat dikonfiasi via telepon. (RIDWAN/MK/DIK)