JAKARTA, koranmadura.com – Duta Besar Australia untuk Indonesia yang baru, Gary Quinlan AO menyampaikan selamat ke Indonesia atas disahkannya Undang-undang Terorisme oleh DPR. Gary mengaku kagum dengan cara Indonesia memerangi terorisme.
“Saya juga mengucapkan selamat kepada Pak Wapres terkait Undang-undang Penanggulangan Terorisme yang disetujui di DPR Jumat lalu, ini menjadi hal mendasar untuk menjaga ketahanan masyarakat kita dari aksi teror,” ujar Gary usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin, 28 Mei 2018.
Menurutnya, teroris selalu memiliki cara baru dalam menjalankan aksi teror. Namun masyarakat Indonesia memiliki ketahanan untuk mengatasi teror tersebut.
“Dan saya sampaikan bahwa kami Pemerintah Australia mengagumi kekuatan masyarakat Indonesia dalam mengatasi ketahanan negara di tengah kondisi sulit di beberapa rangkaian peristiwa kemarin, selalu ada cara baru dalam aksi teror,” katanya.
“Tapi kami percaya pemerintah Indonesia dapat melalui dalam berbagai situasi dan kami selalu mendukung Indonesia. Itu yang kami bicarakan,” lanjutnya.
Bersama JK, Gary juga membahas program prioritas pemerintahan Jokowi-JK khususnya dalam penanggulangan kemiskinan. Pemerintah Indonesia dan Australia bekerjasama untuk itu.
“Kita hidup di dunia yang dinamis, yang selalu berubah dengan cepat. Oleh karena itu dua negara seperti kita yang sangat dekat secara bilateral dan fisik harus bisa berbuat lebih untuk saling menjaga dunia ini,” imbuhnya.
Gary sendiri baru ditugaskan sebagai Dubes Australia dalam 2 pekan ini. Dia pun sudah melakukan kunjungan ke sejumlah menteri dan DPR. Dia pun merasa sangat spesial dapat tinggal di Jakarta saat bulan Ramadan.
“Saya sudah sering ke Indonesia, sebagai turis maupun kerjaan, tapi saya belum pernah tinggal di Indonesia sebelumya. Dan tiba di Jakarta pada saat bulan Ramadhan sangat spesial buat saya,” ungkapnya.
Ini kali pertama Gary merasakan bulan Ramadan di negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia.
“Dan masyarakat Islam di Aussie juga menjaga toleransi, dan Indonesia sekarang sudah 20 tahun berdemokrasi dan mengalami Ramadan di tengah peringatan 20 tahun reformasi juga menjadi hal yang baru bagi saya. Saya tinggal di daerah dengan 3 masjid, dan sesungguhnya itu membahagiakan dan rumah saya jadi sangat damai,” tuturnya. (DETIK.com/MK/DIK)