SUMENEP, koranmadura.com – Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) menginginkan Pemimpin Jawa Timur Religius dan Nasionalis. Hal ini sebagai upaya untuk menangkal gerakan radikal yang semakin massif di berbagai daerah di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur.
Demikianlah harapan Forum Group Diskusi (FGD) dan buka bersama yang dilaksanakan oleh KMS pada Kamis, 31 Mei 2018 di Asta Tinggi Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Ahamad Zainullah, pemateri dalam forum tersebut mengatakan, kalangan pemuda menjadi ujung tombak dalam kemanjuan bangsa. Oleh karenanya, diskusi penangkalan gerakan radikal perlu dilakukan oleh para pemuda agar dapat memenimalisir hal hal yang tidak diinginkan.
“Diskusi semacam ini sangat penting bagi kaum muda sebagai upaya untuk membendung meluasnya paham paham radikal di Jawa Timur khususnya di Sumenep,” ucapnya.
Direktur Rumah Aspirasi Pemuda Sumenep ini menambahkan, Kehidupan yang toleran dan harmonis yang telah berjalan diharapkan terus dijaga, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap utuh.
“Agar keutuhan NKRI tetap tertaga, kita perlu pemimpin yang Religius dan Nasionalis untuk Jawa Timur”.
Dengan demikian, kata mantan aktivis PMII ini, Pemimpin yang berjiwa Religius dan Nasionalis dapat membendung merebaknya paham radikal sehingga Jawa Timur tetap damai dan harmonis. (MADANI/ROS/DIK)