JAKARTA, koranmadura.com – Korban kekerasan seksual lebih banyak dialami anak laki-laki. Pada 2018, KPAI mencatat ada 122 anak laki-laki dan 32 anak perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual.
Demikian catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang diungkapkan Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti di Jakarta, Rabu 2 Mei 2018.
Korban kekerasan seksual tersebar di berbagai daerah. Retno merinci jumlah korban kekerasan seksual terhadap anak laki-laki mencapai 41 orang di Tangerang, 16 korban di Jakarta, dan 65 korban di Surabaya.
Mayoritas korban, kata Retno, masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Meski begitu, ia mengatakan pihaknya belum mengetahui penyebab jumlah korban kekerasan seksual lebih banyak didominasi anak laki-laki. “Kami tidak berani berasumsi,” katanya.
Modus pelaku kekerasan seksual beragam. Beberapa di antaranya, Retno mencatat, pelaku yang membujuk anak-anak dengan iming-iming memberikan kesaktian, ilmu kebal, dan ilmu menarik perhatian lawan jenis (semar mesem), serta memberikan tawaran pengobatan gaib dan ruqyah.
Selain itu, Retno mencatat modus untuk meminta bantuan murid membantu mmeriksa tugas sekolah. “Bahkan dalih memberikan sanksi tetapi dengan melakukan pencabulan,” ujarnya. (TEMPO.co/MK/DIK)