SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum menentukan ploting area tanaman tembakau musim ini. Sehingga belum diketahui, apakah ada peningkatan atau sebaliknya dibanding musim tanam sebelumnya.
“Kalau masalah ploting area tembakau tahun ini, belum (ditentukan),” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Abdul Hamid.
Dia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi terkait hal tersebut. Informasi yang diterima, menurut dia hingga sekarang belum semua perusahaan menyampaikan kebutuhannya terhadap tembakau musim ini.
“Berapa kebutuhan perusahaan, belum masuk semua. Tinggal dari perusahaan Bentoel dan Sampoerna. Mungkin dalam minggu ini,” katanya. “Ploting area itu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan,” tambah dia, menjelaskan.
Pihaknya berharap ploting area tanaman tembakau musim ini paling tidak sama dengan musim sebelumnya. Tahun lalu, ploting area tembakau di kabupaten paling timur Pulau Madura sekitar 21 ribu hektare. Meskipun, dalam prosesnya hanya terealisasi sekitar 14 ribu hektare.
Sebelumnya, Ketua DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sumenep, Thalabuddin menyampaikan, minat masyarakat untuk menanam tembakau masih lumayan tinggi. “Masih tinggi,” kata dia saat ditanya, apakah masyarakat masih minat menanam tembakau atau sudah jerah.
Karena itu pihaknya berharap, pada musim tanam kali ini, harga tembakau bisa lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Diharapkan, harga tembakau minimal bisa menyentuh angka Rp 65 ribu per kilo. “Agar petani tak rugi,” harapnya. (FATHOL ALIF/MK/VEM)