JAKARTA, koranmadura.com – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memutuskan untuk menambah impor beras sebanyak 500 ribu ton. Asal negara untuk tambahan beras impor tersebut nantinya ditentukan oleh Perum Bulog.
“Jumlahnya 500 ribu ton. Terserah Bulog (asal berasnya, red) tapi intinya kita itu memberikan negara asal ke mereka (Bulog, red) ada Vietnam, Myanmar, Thailand, Kamboja, Pakistan, India,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, Selasa, 15 Mei 2018.
Lebih lanjut, Oke menjelaskan, tenggat waktu yang diberikan Kemendag kepada Bulog berlangsung hingga Juli 2018. Selanjutnya, untuk masalah operasional diserahkan sepenuhnya kepada Bulog.
“Jadi sudah kita luncurkan sampai bulan Juli. Terserah Bulog, pokoknya dibatasi sampai bulan Juli,” paparnya.
Oke menambahkan, keputusan penambahan beras impor tersebut dilakukan karena harga beras masih tinggi dan pasokan dalam negeri kurang. Padahal beras masih terus dibutuhkan. “Karena dibutuhkan. Dalam negeri pasokan dan harga masih tinggi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Kemendag juga telah menerbitkan izin impor sebanyak 500 ribu ton kepada Bulog. Sehingga jika ditotal tahun ini pemerintah telah melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton. (DETIK.com/ROS/DIK)