JAKARTA, koranmadura – Naufal Badri yang bercanda membawa bom di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, ternyata adalah kader Gerindra. Insiden ini dijadikan pelajaran bagi Gerindra.
“Tentu disayangkan hal ini terjadi,” ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade saat dimintai konfirmasi, Kamis, 24 Mei 2018.
“Sekali lagi kasus ini harus jadi pembelajaran bagi kita semua agar tidak ‘bermain-main’ di lingkungan bandara,” imbuh Andre.
Andre bersama pengurus DPP Gerindra sudah mendapatkan informasi ini. DPP Gerindra akan menunggu laporan dari DPD Gerindra Jatim sebelum terkait sanksi kepada Naufal.
“Kalau soal sanksi tentu menunggu informasi dan laporan yang utuh dari DPD Gerindra Jatim yang akan berkoordinasi dengan Mahkamah Partai,” jelas Andre.
Sebelumnya, Naufal yang merupakan anggota DPRD Banyuwangi diamankan polisi karena bercanda soal bom. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 12.25 WIB, Rabu, 23 Mei 2018 di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur.
Naufal diamankan bersama rekannya dari F-Hanura Basuki Rachmad. Naufal disebut melontarkan candaan membawa bom ke pramugari.
“Saat penumpang tersebut akan naik ke pesawat, seorang rekan penumpang yang bernama Nouval Baderi menyatakan kepada pramugari bahwa tas yang dibawanya berisi bom,” ujar Kapolsek Rogojampi, Kompol Suhariyono.
Polres Banyuwangi akan melimpahkan kasus ini ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Juanda Surabaya. Di sisi lain, Naufal membantah mengeluarkan candaan soal bom di bandara.
“Bahan peledak kan banyak. Korek api juga bahan peledak. Ada juga parfum juga bahan peledak,” kata Naufal.
“Tidak, saya tidak mengatakan itu,” kata Basuki di Mapolres Banyuwangi. (Detik.com/MK/VEM)