SAMPANG, koranmadura.com – Sepeda motor Vario nopol M 3015 S, milik Denok Setyowatu (36), warga perum Permata Selong Blok A No 24, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota, hilang dicuri orang, sekitar pukul 19.30 wib, Senin, 28 Mei.
Berdasarkan informasi yang didapat, pencurian bermula saat suami korban datang dari luar rumahnya bersama anaknya sekitar pukul 17.10 wib. Suami korban ini memarkir sepeda motornya di garasi samping rumahnya tanpa dikunci setir. Sedangkan pintu pagar rumahnya juga dalan keadaan tidak terkunci.
Kasatreskrim Polres Sampang AKP Hery Kusnanto mengtakan, sekitar pukul 19.30 wib, suami korban yang hendak keluar rumah lagi karena punya janji dengan temannya kaget melihat sepeda motornya raib. Sontak suami-istri kemudian berteriak maling. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada polisi.
“Pelaku masih kami selidiki. Dan diduga pelaku sudah buntuti korban saat di luar rumah. Kami masih kembangkan kasus ini dari pelaku DPO yang sudah kami amankan sebelumbya. Kerugian material dalam kasus ini ditaksir capai Rp 22 juta,” tuturnya, Selasa, 29 Mei 2018.,” tuturnya, Selasa, 29 Mei 2018.
Tidak hanya itu, pihaknya mengaku juga sudah mengamankan, Ridwan (22), Warga Desa Banjar Talelah, Kecamatan Camplong. Tersangka ini merupakan Daftar pencarian Orang (DPO) kasus curanmor selama 20 hari lalu.
Pihaknya mengamnakannya di dalam rumah di kawasan Semampir, Jalan Jati Purwo, Surabaya.
“Ketika mau di bawa ke Sampang, DPO ini hendak melarikan diri, ya terpaksa kami dor setelah tidak menghiraukan beberapa kali peringatan kami,” ujarnya.
Lanjut AKP Hery juga mengaku mengamankan Maman (22), warga Desa Tambaan, Kecamatan Camplong, hasil pengembangan dari pelaku Ridwan. Kedua pelaku ini mencuri sepeda Beat Nopol N 3346 NP warnba putih di depan toko Sri Rejeki, Desa Banjar Talelah, Rabu, 9 Mei 2018 lalu.
“Korban yang mengetahuinya langsung melaporkan ke polisi setempat. Jadi kami tidak main-main dalam menangani kasus curanmor ini,” tegasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Sampang agar selalu waspada. Upayakan ketika memarkir sepedanya untuk selalu mengunci setir. (MUHLIS/MK/DIK)