BLORA, koranmadura.com – Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di SD N 2 Sonorejo Kecamatan Kota Blora hanya diikuti dua siswa. Meski hanya ada dua siswa saja dalam kelas, tetap diawasi oleh dua orang pengawas.
“Meski siswanya hanya dua orang, kami tetap melaksanakan USBN,” jelas Kepala SD N 2 Sonorejo, Widiyatiningsih, saat ditemui di sekolah, Jumat, 4 Mei 2018.
Widiyatiningsih menuturkan, sebelumnya ada lima siswa. Namun, tiga orang siswa mengundurkan diri sejak sebelum masuk kelas 6.
Ia pun mengaku tetap mengusahakan pelaksanaan USBN di sekolah secara mandiri, daripada harus menginduk ke sekolah lain. Alasannya, ia khawatir terhadap psikologi anak ketika harus menginduk di sekolah lain dengan lingkungan yang belum terbiasa.
“Kemudian yang dua ini ya Alhamdulillah bisa mengerjakan sendiri, tidak menginduk. Kami ajukan permohonan kepada Dinas, dan Alhamdulillah diperbolehkan. Karena kalau menginduk itu kasihan psikis anak,” terangnya.
Ia membenarkan, jumlah siswa di sekolah setempat tiap tahunnya kian menurun. Khusus kelas 6, pada tahun 2015 ada sebanyak 27 siswa peserta USBN, tahun 2016 15 anak, kian menurun pada tahun 2017 sebanyak 7 anak, hingga tahun ini hanya ada 2 anak.
“Memang kami terbilang kekurangan murid, bahkan dulu pada tahun 2015, kelas 1 dan 2 itu tidak ada karena tidak dapat murid. Warga sini memang lebih mengarah ke MI Sonorejo karena lebih dekat dengan permukiman warga. Kami pun berharap agar sekolah ini tetap bertahan,” katanya.
Saat ini jumlah keseluruhan siswa di SDN 2 Sonorejo hanya ada 16 orang, dengan rincian kelas 1 sebanyak 4 siswa, kelas 2 4 siswa, kelas 3 6 siswa dan kelas 6 hanya 2 orang. Sementara untuk kelas 4 dan 5 tidak ada siswanya.
(Detik.com/MK/VEM)