JAKARTA, koranmadura.com – Polres Metro Jakarta Selatan masih mendalami kasus dugaan aborsi yang dilakukan Wulan, seorang wanita di Cilandak, Jakarta Selatan. Polisi belum bisa menggali keterangan dari wanita tersebut karena kondisinya masih lemah.
“Untuk sementara belum bisa kita gali keterangan, karena dia kondisinya masih sangat lemah. (Polisi) tidak diizinkan oleh dokter untuk kita periksa, jadi sementara belum tergali,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Michael Tamuntuan, Jumat, 11 Mei 2018.
Sementara itu, Stefanus belum bisa memastikan adanya unsur pidana dalam kasus itu. Sebab, keterangan yang diperoleh polisi masih belum lengkap.
“Karena begini, (dugaan) aborsi itu, kita mendapat laporan kalau seorang pasien diduga habis melahirkan,” imbuhnya.
Polisi juga masih mendalami lokasi terjadinya aborsi. Stefanus belum bisa memastikan lokasi aborsi apakah dilakukan di Cilandak, Jakarta Selatan atau di tempat lain.
“Jadi untuk sementara belum tergali. Terus apakah TKP-nya di sini kan kita juga belum tahu. Jadi baiknya kita tunggu kondisinya membaik dulu, baru kita tanya secara komprehensif,” lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Wulan diduga melakukan aborsi. Polisi mendapatkan informasi dugaan aborsi itu setelah mendapatkan laporan dari pihak RS Fatmawati pada Senin, 7 Mei beberapa waktu lalu.
Polisi kemudian melakukan pengecekan ke rumah sakit dan menemui Wulan. Wulan akhirnya mengakui telah menggugurkan kandungannya.