Jakarta, koranmadura.com – Kegiatan sahur on the road (SOTR) sebenarnya merupakan kegiatan positif, apalagi jika kegiatan itu untuk mengingatkan masyarakat untuk bersahur. Namun kini, kegitan SOTR yang biasanya terdiri dari kalangan pemuda semakin menunjukkan geliat yang kurang baik. Bahkan kegiatan itu bisa dimanfaatkan oknum untuk transaksi narkoba.
Seperti yang terjadi pada Sabtu, 9 Juni 2018 (dini hari) tadi, dua orang pemuda ditangkap gara-gara bawa sabu saat mengikuti kegiatan SOTR di Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat.
“Kedua pelaku kami amankan setelah anggota mencurigai gerak-geriknya yang mencurigakan,” kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendiz dalam keterangan kepada detikcom, Sabtu, 9 Juni 2018.
Kedua pria itu berinisial AC (35) dan AR (25). Keduanya diciduk Polisi Antinarkoba Polres Metro Jakbar saat mengikuti kegiatan SOTR di kawasan Gajah Mada, Tamansari Jakarta Barat, Sabtu dini hari. “Saat kami lakukan penggeledahan, keduanya terbukti membawa narkotika jenis sabu seberat 30 gram,” ucapnya.
Selama sebulan penuh di bulan Ramadan, Polres Metro Jakbar memang gencar melakukan patroli gabungan untuk mencegah gangguan kamtibmas, termasuk salah satunya kegiatan SOTR yang sudah banyak menyimpang. Dan kekhawatiran kepolisian benar, polisi menemukan keduanya dalam rombongan SOTR.
Sebelum digeledah, keduanya memang jadi atensi polisi. Sebab geliat mencurigakan. Akhirnya setelah digeledah, poilisi mendapati satu paket sabu dalam bungkusan rokok yang disimpan dalam keresek. Total ada 30 gram sabu.
Hasil interogasi tim di lapangan, keduanya mengaku sabu tersebut didapat dari seseorang yang tidak dikenal di gang di sekitar Stasiun Poris. “Menurut pengakuannya, sabu tersebut akan dijual di daerah Kota,” ucapnya.
Selain 30 gram sabu, polisi juga menyita ponsel dan sepeda motor yang digunakan sebagai transportasi untuk transaksi. Keduanya dijerat dengan Pasal 114 Sub 112 jo 132 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan kegiatan patroli dilakukan di titik-titik rawan gangguan kamtibmas pada tiap malam hingga jelang lebaran nanti. Patroli dilakukan untuk mengantisipasi pelaku kejahatan jalanan, narkotika hingga kejahatan terorganisir.
“Kami ingin membuat masyarakat khususnya yang ada di kawasan Jakarta Barat merasa aman di bulan Ramadan hingga lebaran nanti, sehingga patroli akan terus kami tingkatkan,” tutur Hengki. (Detik.com/SOE/D4N)