SUMENEP, koranmadura.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Madura, mengakui partisipasi masyarakat di Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 tidak sesuai harapan.
KPU Sumenep menargetkan partisipasi pemilih pada pesta demokrasi lima tahunan itu sebesar 70 persen, namun faktanya kehadiran pemilih sekitar 50 sampai 60 persen.
“Kami sebenarnya telah berusaha secara maksimal menyosialisasikan Pilkada Jatim di Sumenep dengan harapan angka partisipasinya bisa 70 persen. Namun, sesuai hasil pemantauan di lapangan, memang cukup rendah,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Abd Waris.
Jumlah pemilih Pilkada Jatim 2018 di Sumenep sesuai daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan oleh KPU sebanyak 854.158 orang. Sedangka jumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Jatim di Sumenep sebanyak 2.400 TPS yang tersebar di 27 kecamatan.
Sementara itu, Komisioner Panwaslu Sumenep, Imam Syafi’e meminta agar KPU melakukan evaluasi pelaksanaan Pilgub Jatim.
“Berdasarkan hasil pemantauan kami, angka partisipasi pemilih pada kisaran 50 persen hingga 60 persen. Rendahnya angka partisipasi Ini wajib dievaluasi, utamanya oleh KPU Sumenep,” kata Imam.
Masyarakat Jawa Timur termasuk Sumenep telah menyelesaikan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Paslon (1) Khafifah Indar Parawansah – Emil Elistianto Dardak dan paslon (2) Syaifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno. Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei dimenangkan pasangan Khofifah-Emil. (JUNAIDI/SOE/DIK)