SUMENEP, koranmadura.com – Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018, Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Sumenep, Madura, melakukan patroli pengawasan sejak kemarin, Minggu, 24 Juni 2018.
Patroli pengawasan ini rencananya akan dilakukan hingga besok atau H-1 pencoblosan. “Hari ini patroli pengawasan akan dilakukan di seputaran kota, terus Kecamatan Batuan, Lenteng, Bluto, dan Saronggi,” kata Ketua Panwaslu Sumenep, Hosnan Hermawan, Senin, 25 Juni 2018.
Patroli pengawasan di masa tenang ini untuk menyisir sisa-sisa alat peraga kampanye (APK) di sejumlah lokasi yang belum ditertibkan, baik yang pemasangannya difasilitasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat maupun oleh masing-masing tim pasangan calon (Paslon).
Selain itu, lanjut Hosnan, melalui patroli pengawasan pihaknya ingin memastikan selama masa tenang ini tidak terjadi politik uang (money politic) maupun politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
“Di samping itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar ikut berperan aktif melapor kepada kami selaku Panwas, baik melalui yang ada di tingkat desa, kecamatan atau langsung ke sini (kantor Panwas), kalau menemukan adanya indikasi pelanggaran,” ujarnya.
Selebihnya, Hosnan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di kabupaten paling timur Pulau Madura ini agar berbondong-bondong ke TPS (tempat pemungutan suara) setempat untuk menyalurkan suaranya.
“Silakan masyarakat menyalurkan hak suaranya ke TPS-TPS yang telah disediakan demi menentukan pemimpin yang menjadi harapan masyarakat itu sendiri,” pungkasnya.
Seperti diketahui, hari H pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur akan berlangsung Rabu ini, 27 Juni 2018. Ada dua paslon yang akan berkompetisi, yaitu pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (nomor urut 1) dan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (nomor urut 2). (FATHOL ALIF/ROS/D4N)