SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Moh. Iksan mengatakan, dana alokasi khusus (DAK) pendidikan tahun 2018 baru cair 20 persen dari total anggaran Rp 6,5 miliar.
“Saat ini baru 25 persen yang cair, dan itu sudah kami berikan kepada sekolah penerima,” katanya saat dikonfirmasi.
Pencairan itu, kata Iksan, disesuaikan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 tahun 2018. Dalam Perpres itu mengamanahkan pencairan DAK tahap pertama sebesar 25 persen. “Sementara untuk tahap dua kita masih menunggu, sampai saat ini masih belum ada,” jelasnya.
Hanya saja, Iksan tidak menyebutkan jumlah sekolah penerima bantuan yang bersumberkan dari APBN itu. Namun, dia memastikan, semua sekolah yang berhak menerima tercover semua, baik sekolah yang berada di wilayah kepulauan maupun di daratan.
Kabupaten Sumenep terdiri dari 126 pulau yang tersebar di 9 Kecamatan wilayah Kepulauan dan 18 Kecamatan wilayah daeratan.
Guna memaksimalkan realisasi bantuan tersebut, Iksan meminta semua elemen termasuk masyarakat, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) untuk melakukan pengawasan secara bersama-sama. Jika ada temuan yang melanggar aturan, pihaknya menyarankan agar segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti. “Mari kita awasi secara bersama-sama,” tegasnya.
Tahun ini anggaran DAK untuk sekolah menengah pertama (SMP) sederajat mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 6,5 miliar dari pagu yang diajukan sebesar Rp 46 miliar. Dibandingkan tahun sebelumnya, dana tersebut ada peningkatan. 2016 Sumenep hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 5,8 miliar. (JUNAIDI/ROS/D4N)