DEPOK, koranmadura.com – R (28), eks guru Bahasa Inggris di sebuah SD Negeri di Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, mengaku menyesal telah melakukan perbuatan cabul kepada murid-muridnya.
Dia juga ingin sembuh dari ‘penyakitnya’ itu. “Saya sangat menyesal. Saya berharap juga dibantulah dalam hal ini, saya supaya bisa disembuhkanlah,” kata R saat jumpa pers di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jumat, 8 Juni 2018.
R mengaku telah mencabuli bekas murid-muridnya itu saat menjadi guru honorer Bahasa Inggris. Dia melakukannya sejak tahun 2015 lalu. “Sudah ada 13 orang menjadi korban,” katanya.
Perbuatan cabulnya itu dilakukan tidak hanya di lingkungan sekolah. Di luar sekolah ketika ada kesempatan bersama korban, R juga melakukan pencabulan itu. “Saya lakukan di sekolah dan di kolam renang. Ini saat anak-anak ngajak renang saya lakukan, bukan pelajaran renang,” imbuhnya.
Saat ini baru ada empat korban yang melapor ke polisi. Kepada korban lainnya, R berpesan agar mau bercerita kepala orang tuanya masing-masing. “Untuk anak-anak yang menjadi korban saya, tolong bilang ke orang tua kalian, jangan sampai kalian tidak sampaikan ke orang tua karena malu dan takut suatu saat kalian akan jadi pelaku seperti saya,” lanjutnya.
Untuk diketahui, kasus ini terungkap setelah polisi mendapat laporan dari 4 orang tua murid. Polisi lalu melakukan tindakan cepat dan menangkap pelaku pada Kamis kemarin.
“Yang resmi ada 4 siswa (yang melapor), yang lainnya masih identifikasi. Yang paling penting adalah bagaimana menyelamatkan anak-anak yang menjadi korban ini, masa depan harus diselamatkan dan harus dilakukan langkah-langkah penanganan yang tepat sehingga masa depannya tetap terjamin,” Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto. (DETIK.com/ROS/D4N)