Koranmadura.com – Status Pemilik akun Facebook bernama “Kuswaidi Syafiie” yang banjir tanggapan dari para nitizen ternyata berkaitan dengan kekalahan PKS pada Pilkada 2018. Dalam status itu, ada statemen bahwa bahwa strategi jitu Hokage ke-7 benar-benar membunkam suara Gerindra, PAN, dan PKS di Jabar, Jateng dan Jatim berjalan sukses.
Selain itu, status tanpa judul yang hanya dinamai “Oleh HAMIM JAZULI” itu juga berkaitan dengan cara PKS mengusik NU. Terutama terkait dengan kepergian Gus Staquf ke Israel. Bagi warga NU, dalam bunyi status itu, “Partai Allah” itu telah melekat di hati warga NU, khususnya para kawula mudanya sebagai musuh bersama.
Sampai hari ini, status yang diposting pada pukul 06.26 kemarin itu masih menciptkan perbincangan hangat. Pro dan kontra tak bisa terhindarkan. Bahkan ada beberapa orang yang nyinyir terhadap status itu. Apa isi lengkapnya?
Berikut status Kuswaidie Syafi’ie di akun facebooknya:
Oleh HAMIM JAZULI
“Strategi jitu Hokage ke-7 membungkam suara Gerindra, PAN dan PKS di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur berjalan sukses. Bukan tidak mungkin kehadiran Gus Staquf ke Israel juga bagian dari strategi beliau untuk memancing beberapa partai-partai Allah itu untuk ikut bermain di air keruh. Dan pancingan itu berhasil. Kehadiran Gus Staquf di Israel selain membawa misi diplomasi damai khas NU buat kemaslahatan Palestina ternyata membawa misi tersembunyi mengeluarkan beberapa setan yang ada di koalis partai Allah. Pancingan termakan, beberapa setan kepanasan tidak kuat menahan emosi dan akhirnya keluarlah komentar sadis terhadap ulama NU ini. Tidak perlu disebut siapa setan itu tapi efeknya tentu luar biasa. Warga NU di pelosok negeri merasa tersinggung luar biasa. Bahkan kemarahan warga NU sudah memuncak sehingga sampai memekakan telinga para petinggi partai Allah itu. Permohonan maafpun berkumandang tapi terlambat. Partai Allah itu telah melekat di hati warga NU khususnya para kawula mudanya sebagai musuh bersama. Tagar #2019GuremkanPKS jadi viral bahkan gerakan guremkan cagub yang didukung PKS pun menjadi senjata ampuh. Imbasnya di Pilkada 2018 ini khususnya di pulau Jawa, menangislah cagub yang di dalam koalisi partai pendukungnya ada PKS. Politik itu memang kejam tapi itulah balasan yang setimpal buat para penghina ulama NU”. (SOE/D4N)