SUMENEP, koranmadura.com – Ibarat kata pepatah, sudah jatuh masih pula tertimpa tangga. Begitulah kira-kira nasib yang dialami para korban gempa bumi di Desa Bulla’an, Kecamatan Batuputih. Mereka kesulitan mendapat air bersih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi menyampaikan, hingga sekarang pihaknya terus melakukan pendistribusian air ke desa yang beberapa waktu lalu digoncang gempa hingga menyebabkan puluhan rumah rusak.
“Khusus ke Desa Bulla’an, kami melakukan droping air bersih setiap hari sampai sekarang. Karena di sana merupakan lokasi gempa, dan sangat kesulitan air. Termasuk kami sediakan tandonnya,” ujarnya, Jumat, 29 Juni 2018.
Selain Desa Bulla’an, menurut mantan Sekretaris Bappeda Sumenep ini, pihaknya juga sudah melakukan suplai air bersih ke beberapa desa di kabupaten paling timur Pulau Madura. Bukan karena terdampak gempa bumi, namun karena dilanda kekeringan.
Beberapa desa yang telah disuplai air bersih yang dimaksud ialah Desa Prancak dan Montorna di Kecamatan Pasongsongan, serta satu desa di Kecamatan Dasuk.
“Tapi suplai air ke beberapa desa itu tidak setiap hari seperti ke Desa Bulla’an. Karena butuhnya hanya sekitar tiga sampai empat rit,” pungkasnya, menjelaskan.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Sumenep digoncang gempa bumi berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR). Meski tak menimbulkan tsunami, namun akibat peristiwa tersebut puluhan rumah warga yang rusak. Paling banyak ada di Desa Bulla’an. (FATHOL ALIF/ROS/DAN)