PAMEKASAN, koranmadura.com – Preses pencoblosan di TPS 5 Lesong Laok, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dihentikan sementara setelah ditemukan surat suara milik warga yang telah dinyatakan meninggal dicoblos.
Hal ini disampaikan Koordinator tim advokasi dan hukum Paslon Kholilurrahman-Fathor Rahman (Kholifah) Sulaisi Abd Razaq. Menurutnya, situasi TPS 5 Lesong Laok mulai tidak kondusif akibat temuan yang dinilai kecurangan terstruktur.
“Di TPS itu, ada warga membawa lima lembar C6 dan dicoblos, setelah dicek mewakili TKI. Bahkan surat suara warga yang meninggal dicoblos,” kata Sulaisi Abd Razaq, Rabu, 27 Juni 2018.
Bahkan akibat kecurangan itu, kata dia, terdapat sejumlah warga yang membawa senjata tajam karena terdapat gesekan di TPS tersebut. “Penyelenggara harus tetap independen dan tidak memihak kepada salah satu paslon. Itu dilakukan guna menjaga situasi yang kondusif,” terangnya.
Dia menekankan, penyenggara Pilkada harus netral dan tidak memihak. “Penyelenggara harus netral, jangan biarkan pelanggaran terjadi kalau sampai warga yang bawa lima lembar C6 itu tercoblos berarti petugasnya membiarkannya,” tegasnya.
Seperti diketahui, Pilkada Pamekasan diikuti dua pasangan calon. Nomor urut 1 Baddrut Tamam-Raja’e (Berbaur), sedangkan nomor urut 2 KH. Kholilurrahman-Fathorrohman (Kholifah).
Sementara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur sama-sama diikuti oleh dua pasangan calon. Nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dan nomor urut 2, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. (RIDWAN/ROS/D4N)