Jakarta, koranmadura.com – Beberapa hari terakhir ini nama Lucinta Luna menjadi trending topik di publik. Baik tentang sikapnya maupun beberapa sensasi yang ia buat. Namanya kian disorot setelah akun Instagram @anti.halu membuat kehebohan tentang status sebenarnya Lucinta Luna. Dan semakin membuat publik bertanya-tanya ketika dalam bukti laporan polisi yang dibuatnya tertulis ‘Laki-laki/perempuan’.
Seperti diketahui bahwa Lucinta melapor ke Polda Metro Jaya pada Kamis malam 7 Juni 2018. Aduan Lucinta tertuang dalam laporan polisi bernomor LP/3097/VI/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 7 Juni 2018. Dalam laporan tersebut, Lucinta mengadukan terlapor dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 28 ayat (2) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Sebagai mana prosedur pelaporan, pelapor harus menunjukkan identitas berupa KTP. Oleh karena tak bisa menunjukkan KTP, Lucinta Luna memberi paspor ke polisi.
Nah, saat memberikan paspor itulah terkuak bahwa tertulis namanya adalah Muhammad Fatah. “Kita terima sesuai identitas. Sesuai paspor, laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di kantornya, Jumat, 8 Juni 2018
Soal jenis kelamin Lucinta Luna sempat ramai dibahas di media sosial. Namun selama ini masih tenang-tenang saja tanpa klarifikasi dari pihak yang bersangkutan.
Akhirnya, ketika sudah ramai dan memancing reaksi publik, manajer Lucinta Luna, Didi, mengatakan bahwa laporan itu hoax. Dia meyakini laporan itu dibuat-buat.
“Kita nggak ada laporan. Itu ada stempelnya nggak? Aduh hoax. Kalau ada yang ngelapor pasti dari tim kuasa kita,” kata Didi saat dihubungi. “Zaman udah canggih, kita juga bisa bikin ala ala. Udah ya intinya itu hoax,” imbuh Didi.
Menanggapi hal tersebut, Ahli Pidana menilai pencantuman dua gender tersebut justru bisa menimbulkan masalah jika kasus tersebut sampai di pengadilan.
“Akhirnya dia (pelapor) malah bisa dituduh memalsukan identitas. Yang tadinya melaporkan akun malah dia bisa kena, mana yang benar,” ujar Ahli Hukum Pidana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Hibnu Nugroho kepada detikcom, Jumat, 8 Juni 2018. (detik.com/SOE)