NEW YORK, koranmadura.com – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan menggelar sidang darurat Rabu, 13 Juni mendatang khusus membahas isu Gaza. Akan digelar voting bagi resolusi untuk Gaza yang didukung negara-negara Arab.
Seperti dilansir AFP, Sabtu, 9 Juni 2018, rencana sidang darurat itu diumumkan oleh Presiden Majelis Umum PBB tahun ini, Miroslav Lajcak, pada Jumat kemarin. Rencananya sidang darurat Majelis Umum PBB akan digelar Rabu mendatang, pukul 15.00 waktu setempat.
Dituturkan sejumlah diplomat PBB bahwa resolusi yang akan divoting itu berisi kecaman untuk Israel terkait bentrokan di Gaza dan seruan untuk melindungi warga Palestina dari agresi Israel. Isi resolusi itu mirip dengan resolusi sebelumnya yang di-veto Amerika Serikat (AS) dalam sidang Dewan Keamanan PBB pekan lalu.
Perlu diketahui, resolusi yang diadopsi Majelis Umum PBB tidak mengikat, berbeda dengan resolusi yang diloloskan Dewan Keamanan PBB. “Kami akan berupaya keras pekan depan untuk mendapatkan jumlah suara,” tutur seorang diplomat PBB yang mendukung resolusi Gaza itu.
Negara-negara Arab beralih ke Majelis Umum PBB usai AS mem-veto resolusi yang divoting di Dewan Keamanan PBB pada Desember lalu. Resolusi itu mengecam keputusan AS untuk memindahkan Kedutaan Besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Saat itu, sebanyak 14 anggota Dewan Keamanan PBB mendukung resolusi tersebut dan hanya AS yang menolak dengan mengeluarkan veto. Hak veto hanya dimiliki oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yang salah satunya AS. Dengan veto, maka resolusi itu tidak bisa diloloskan. Saat dibawa ke Majelis Umum PBB, resolusi itu didukung sebanyak 128 negara dari total 193 negara anggota PBB.
Untuk resolusi kali ini, sempat muncul seruan agar tidak dibawa ke Majelis Umum PBB karena khawatir tidak akan produktif jika tidak mendapat cukup dukungan.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengecam resolusi yang akan divoting ini. “Sungguh disayangkan bahwa bukannya mengecam teroris Hamas, beberapa negara ingin memuaskan kebutuhan politik domestik mereka dengan menampar Israel di PBB,” sebutnya.
Pengumuman sidang darurat ini disampaikan setelah empat warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam bentrokan terbaru di perbatasan Gaza pada Jumat kemarin. Sejauh ini sedikitnya 129 warga Palestina tewas ditembak Israel dalam unjuk rasa sejak akhir Maret lalu. (DETIK.com/ROS/DIK)