SAMPANG, koranmadura.com – Maraknya kegiatan sosial yang dilakukan oleh sejumlah partai politik, tim sukses maupun relawan salah satu paslon dalam Pemilukada Sampang dan Pilgub Jatim mendatang mendapat peringatan dari Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) setempat. Menurut Panwas, kegiatan sosial jelang pemilu rentan disalahgunakan.
“Kami berharap bulan puasa jangan dijadikan momen sedekah politik,” kata Divisi SDM dan Organisasi, Panwaslu Kabupaten Sampang, Insiatun, Jum’at, 1 Juni 2018 kepada awak media.
Insia menambahkan bahwa terlalu suci jika bulan ramadan dikotori oleh sedekah yang berbau politik.
“Silakan kalau hendak bagi-bagi takjil atau kegiatan sosial lainnya. Tetapi jangan sampai ada modus politik. Sehingga apabila hendak bersedekah, bersedekalah dengan benar tanpa iming-iming, apalagi dengan kata-kata ajakan,” jelasnya.
Soal potensi politik uang, Panwas juga bersikap awas. Bahkan pihaknya mengaku telah memberikan pengawasan hingga ke tingkat dusun. Sebah Panwaskab telah merekrut sebanyak 1.450 orang untuk menjadi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS).
“Sejauh ini untuk maney politik masih belum ada (belum ditemukan), walaupun gejalanya ada. Kami berharap, tidak hanya kami yang awas, teman-teman media juga bersikap awas untuk membantu kinerja kami,” tegasnya. (MUHLIS/SOE/D4N)