SUMENEP, koranmadura.com – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti RI), Muhammad Nasir menegaskan agar seluruh perguruan tinggi terbebas dari paham radikalisme.
Hal tersebut disampaikan Nasir saat menghadiri grand launching Graha KH. Abdul Wahab Chasbullah yaitu Sekretariat PC GP Ansor Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa, 12 Juni 2018.
“Jangan sampai ada kampus atau perguruan tinggi yang terpapar radikalisme dan intoleransi. Hal ini sudah sering saya sampaikan kepada semua pihak terkait, termasuk para rektor,” tegasnya.
Untuk itu, dia meminta keterlibatan dari GP Ansor dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk terus lebih baik. Termasuk dalam memerangi radikalisme.
“Semua komponen bangsa kami dorong untuk bersama-sama memerangi radikalisme. Apalagi Ansor, saya harapkan dapat membantu pemerintah menangkal radikalisme,” tegasnya.
Meski begitu, menurutnya, Ansor tak perlu masuk ke dalam kampus dalam rangka itu. “Kalau Ansor masuk kampus, nanti problem bagi negara. Tapi, meski begitu kami harapkan Ansor tetap membantu negara melawan radikalisme,” pungkasnya.
Sementara Ketua PC GP Ansor Sumenep, M. Muhri menegaskan, bahwa pihaknya siap menjaga keutuhan NKRI. Tak hanya sekarang, namun sudah sejak dulu Ansor memang getol melawan paham radikal.
“Sudah sejak dulu. Bahkan sebelum HTI dibubarkan, kami sudah getol menyuarakan agar ormas-ormas intoliran dibubarkan oleh negara,” tegasnya. (FATHOL ALIF/ROS/D4N)