SAMPANG, koranmadura.com – Penasehat Hukum Keluarga Imam Bukhori (16), korban pembacokan oleh terdakwa J (16) di Desa Planggaran Barat, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, bulan Mei 2018 lalu merasa yakin bahwa pelaku tak hanya sendiri dalam melakukan aksinya. Pihak korban mencium ada pembunuhan berencana.
Kecurigaan tersebut muncul karena banyak ditemukan kejanggalan. Salah satunya sepeda korban yang tidak ada di tempat kejadian perkara (TKP). Pihak keluarga semakin yakin ketika mulut dan mata korban dalam keadaan dilem.
“Kami yakin sekali kalau kematian Imam Bukhori adalah pembunuhan berencana. Banyak kejanggalan yang ditemukan. Ada kemungkinan terjadi penyekapan sebelum dibunuh. Kami menyebut berencana karena pelaku sudah memperhitungkan segalanya dengan rapi, seperti alat dan lokasi untuk membunuh,” tutur Penasehat Hukum korban, Jalaludin Al Azis.
Untuk itulah, pihak keluarga korban meminta polisi mengusut tuntas pembunuhan tersebut. “Kami berharap polisi bisa mengungkap kemungkinan pelaku lain jika memang ada berdasarkan dugaan kejanggalan yang ditemukan pihak keluarga korban. Dan kami berharap pelaku dikenakan pasal berencana, karena menurut saya itu sudah memenuhi kriteria pembunuhan berencana,” katanya.
Sementara Jaksa Penuntut Umum, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Eka Rose Indrawati mengatakan, sejauh ini pihaknya masih belum menentukan rencana tuntutan yang akan diberikan kepada terdakwa, sebab saat ini masih proses pemeriksaan saksi-saksi.
“Rencananya kami menghadirkan tujuh saksi dari pihak korban. Tapi hari ini hanya ada empat saksi yang hadir. Untuk rencana tuntutannya masih akan kami konsultasikan kepada atasan dulu,” pungkasnya.
Diketahui, J membacok Imam Bukhori dengan dalih kesal lantaran sering diolok-olok. Kronologinya berawal saat J hendak beli popok untuk anaknya, namun oleh korban di ejek dengan menyebutkan bahwa anak pelaku adalah bukan hasil buah hatinya. Bahkan korban mengejek jika istri pelaku adalah mantan pacarnya. Akibat dari itulah, pelaku tersinggung hingga kemudian nekat menghabisi nyawa korban. Korban ditemukan tewas dalam keadaan telungkup di semak-semak pinggir jalan desa setempat setelah keesokan harinya sekitar pukul 04.00 Wib pagi. Dan di bagian leher ditemukan tergorok dan luka bagian perut. (MUHLIS/SOE/DIK)