REMBANG, koranmadura.com – Pertemuan keluargaan antara Jusuf Kalla dengan Ketum Partai Demokrat Bambang Susilo Yudhoyono mengundang perhatian khalayak, bahkan memantik reaksi dari beberapa pihak, salah satunya adalah Ketum PPP Romahurmuziy.
Rommy, sapaan akrabnya menanggapi santai soal pertemuan JK-SBY. Rommy menyebut pertemuan keduanya masih dalam momentum Syawal.
“Ini kan masih bulan Syawal, saya melihat ini suasana Lebaran dan Syawalan antara mantan wakil presidennya dan mantan presidennya. Itu kan hal yang biasa,” kata Rommy saat berkunjung ke kediaman KH Maimoen Zubair di Sarang, Rembang, Selasa 26 Juni 2018.
Rommy meyakini pertemuan kedua tokoh politik itu hanya silaturahmi dan tak membahas koalisi di pilpres. Rommy malah optimistis Demokrat bakal merapat ke koalisi Jokowi.
“Bahwa kemudian beliau berdua adalah tokoh politik, saya kok tetap meyakini bahwa ujung dari apa yang pernah saya sampaikan nanti Demokrat di dalam peta 2019. Kalau tidak ada perubahan dari putusan Mahkamah Konstitusi tentang gugatan presidensial tersebut, saya kok masih meyakini Demokrat akan bersama-sama dengan koalisi Jokowi,” jelasnya.
Seperti yang muncul di publik, bahwa seusai JK-SBY bertemu, isu muncul duet JK-AHY berembus kencang di pilpres mendatang. Namun, Rommy skeptis koalisi itu bakal terjadi, karena Demokrat butuh tambahan suara dari partai lainnya.
“Secara teknis itu sulit, karena yang memungkinkan pengusungan itu hanya kalau Demokrat, PAN, dan PKB bersatu. Sedangkan masing-masing dari partai tersebut memiliki bakal calon presiden dan wakil presiden masing-masing. PAN punya Pak Zulkifli, PKB punya Cak Imin, dan Demokrat punya AHY. Padahal jabatan dia cuma dua, jadi siapa yang mau mengalah,” paparnya.
Sehingga Rommy menyarankan Demokrat agar merapat ke Jokowi, daripada repot-repot memikirkan koalisi untuk poros ketiga. Sebaiknya, tambah Rommy, partai-partai tersebut memberikan dukungan kepada Jokowi.
“Kalau sama-sama tidak ada yang mau mengalah, lebih baik sama-sama dengan Pak Jokowi. Saya kira itu,” pungkasnya. (DETIK.com/SOE/DIK)