Koranmadura.com – Status Facebook bernada nyindir PKS yang ditulis oleh akun bernama “Kuswaidi Syafiie” banjir tanggapan dari para nitizen. Bahkan sampai hari ini, status yang ditulis pada pukul 06.26 kemarin itu masih menciptkan perbincangan hangat. Beragam tanggapan pun terjadi. Ada yang pro, ada yang kontra. Ada yang tidak terima, pula ada yang setuju terhadap pendapat Kuswaidi.
Berdasarkan pantauan koranmadura.com, sejak berita yang ditulis, status itu disukai oleh 500 lebih nitizen, 176 komentar dengan 124 dibagikan.
Salah satu pemilik akun bernama Tardi Praptowiyono. Ia sepakat dengan Kuswaidi. “setujuh…mbah,” tulisnya. Kemudian komentar setuju lainnya datang dari pemilik akun Eva Coliva Moched. “Mendukung, bubarkan PKS ..,” tulis Eva.
Tanggapan berbeda dari akun pemilik Ali Sobirin. “analisis konspiratifnya keterlaluan,” tanggapnya. Sementara pemilik akun Golet Raharjo menanggapinya dengan menulis “Mendukung #ganti presiden 😁😁’.
Akun lain bernama Abdul Gofir sangat mendukung atas tagar #2019GuremkanPKS lantaran selalu jadi yang pertama mengusik NU. Ia menanggapinya dengan menulis “Bagi yang masih suka nyerang NU silahkan teruskan.. #tenggelamkanPeKaeS,” tulisnya. Dikukuhkan oleh pemilik akun Yudi Sejuta Dikha. “NU punya kekuatan super… maju terus negeriku kami kader siap menjagamu. NKRI harga mati,” tulisnya.
Kemudian ada nitizen yang lebih ekstrem dengan menyamakan PKS sebagai sebagai Partai Korupsi Sapi. Seperti pemilik akun Dara Quthni. “Ini membuktikan bhwa partai Kurupsi Sapi ini SUDAH TIDAK LAKU, dan ini smakin menguatkan kami tuk lbh militan mngguremkanya… Amiiinnnn…,” kata Dara dalam menanggapi perang komentar.
Pemilik Akun Andi Hermansyah sepertinya mencoba untuk menengahi dari beberapa komentar yang nyinyir. “Sedih , sesama muslim saling menghina , mencaci , yang senang tertawa , orang2 munafik , yahudi , mereka senang lihat kita gontok gontokan terus,” tulis Andi
Hal yang sama juga ditulis oleh Abdur Rahman Aljufri. “Sy tdk setuju orang islam saling menjegal antar sesama..akhirnya pihak dluar kt yg diuntungkn..mari rapatkan barisan jalin persatuan ukhuwah islamiyah..yg harus kt tumbangkn bersama adalah partai yg membenci ulamak dan umat islam pada umumnya!!!,” katanya.
Sementara akun pemilik Hakim Bebz menilai analisis Kuswaidi adalah ngawur. Ia mencontohkan hasil Pilkada Jabar. “Ini analisa yg ngawur,, kharisma ketokohan dan pamor ridwan Kamil secara mutlak memang mengalahkan semua calon,, ga ada kaitan Israel dan air keruh,,, dia memang marketable,,, layak jual,” tanggapannya.
Pemilik Akun Iswandi tetap ngotot 2019 ganti Presiden. Katanya, dulu ada PKS aman, sejak Jokowi Presiden Indonesia taka man. “Indonesia damai 2019 ganti presiden bro, dulu ada pks ya aman begitu muncul presiden jkw kok banyak gejolak yo kebijakan sang presiden yg belum merata,” tegas dalam komentar.
Dan Pemilik akun Rian Hidayat Abi menyalahkan status yang ditulis oleh Kuswaidi ini. “Ini yg posting kyai juga kan? Bukankah seharusnya seorang kyai itu menjadi penyejuk bagi semua umat. Status seperti ini malah cenderung provokasi dan adu domba sesama muslim,” katanya. (SOE/D4N)