SUMENEP, koranmadura.com – Jumlah desa di lingkungan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang telah mengajukan permohonan suplai air bersih ke pemerintah setempat bertambah menjadi dua desa.
Baca: Satu Desa di Sumenep Sudah Minta Suplai Air Bersih
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi menyampaikan, dua desa yang telah mengajukan permohonan suplai air bersih ialah Montorna dan Prancak. Semuanya di Kecamatan Pasongsongan.
Namun begitu, pemerintah belum berencana akan melakukan dropping ke dua desa tersebut dalam waktu dekat. Menurut Rahman, pihaknya masih menunggu minimal ada 15 desa yang mengajukan permohonan. Sebab anggaran untuk itu menggunakan dana bantuan tak terduga (BTT) pemerintah.
“Sementara untuk mencairkan dana BTT itu harus ada tanda tangan Bapak Bupati. Nah biar tidak bolak balik, paling tidak, standardnya, sekali mengajukan langsung 15 desa,” ujar Rahman, Rabu, 6 Juni 2018.
Selain karena itu, cadangan air di dua desa yang telah mengajukan permohonan suplai air bersih tersebut sampai sekarang sebenarnya masih ada. Sehingga dia menilai masih belum terlalu urgen.
“Tapi nanti kalau sudah ada pengajuan-pengajuan lagi dari desa, nanti kita verifikasi dulu ke lapangan, untuk mengetahui berapa suplai air yang dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sesuai hasil pemetaan dan identifikasi BPBD Sumenep, musim kemarau kali ini ada 46 desa di kabupaten paling timur Pulau Madura berpotensi terdampak kekeringan, baik kering langka maupun kering kritis.
Puluhan desa itu tersebar di 15 kecamatan, dengan perincian: Pasongsongan 4 desa; Rubaru 3 desa; Dasuk 2 desa; Batuputih 12 desa; Batang-Batang 4 desa; Saronggi 2 desa; Lenteng 4; Bluto 2 desa; Talango 4 desa: Nonggunung 1 desa; Batuan 2 desa; Ganding 1 desa; Pragaan 3 desa; Ambunten 1 desa; dan Gapura 1 desa. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)