PAMEKASAN, koranmadura.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Akmalul Firdaus mengatakan, terdapat 11 kecamatan di daerahnya terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
“Kami sudah menginventarisir desa terdampak kekeringan melalu camat. Hasilnya ada 11 Kecamatan menjadi daerah kering dari 13 Kecamatan di Pamekasan,” kata Akmalul Firdaus, Sabtu, 14 Juli 2018.
Dengan begitu, kini hanya tersisa dua kecamatan yang aman dari bencana kekeringan, yaitu Kecamatan Kota dan Galis. “Insya Allah dua Kecamatan ini aman dari kekeringan,” ungkapnya.
Sebagai upaya menanggulangi bencana kekeringan itu, BPBD Pamekasan akan mengajukan surat kepada Penjabat Bupati (Pj) Bupati Pamekasan, Fattah Jasin, agar diterbitkan Surat Keputusan (SK) tentang daerah kering.
SK tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai payung hukum dalam mendistribusikan air kepada masyarakat yang membutuhakan sekaligus Memorandum of Understanding(MoU) dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Kalau administrasinya selesai, Insya Allah awal Agustus ini kami distribusikan air bersih kepada beberapa desa yang terdampak kekeringan. Soal sampai kapan akhir waktu distribusi itu, kami akan koordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika),” terangnya.
Sedangkan mengenai jumla desa yang mengalami kekeringan di 11 kecamatan, menurut Firdaus kemungkinan besar tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya. “Gambaran kekeringan itu tidak beda jauh dari tahun sebelumnya, yaitu 310 dusun di 80 desa,” pungkasnya. (RIDWAN/FAT/VEM)