SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, memiliki komitmen kuat untuk terus meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Salah satunya melalui kegiatan Hari Bebas Kendaraan (Car Free Day) yang dimulai (launching) hari ini, Minggu, 22 Juli 2018.
Hari bebas kendaraan bermotor ini akan digelar setiap hari Minggu mulai jam 05.30 – 09.00 WIB. Lokasinya di area Taman Adipura (Taman Bunga) atau di Jl. Trunojoyo Sumenep. Kawasan ini juga steril dari para pedagang kaki lima (PKL).
Launching pelaksanaan Car Free Day ini ditandai dengan pelepasan balon oleh Bupati bersama jajaram Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sumenep.
Dalam sambutannya, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengapreasiasi semua stakeholder yang telah mendukung terselenggaranya Car Free Day di daerahnya. Ia menilai, Hari Bebas Kendaraan itu merupakan langkah positif dalam rangka terus meningkatkan IKLH.
“Car Free Day ini sangat dibutuhkan di Sumenep. Kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas lingkungan hidup karena akan mengurangi polusi dan akan menambah kadar oksigen,” katanya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini menyampaikan, dalam beberapa tahun terakhir IKLH di Sumenep terus mengalami peningkatan. Karena perlu terus dilanjutkan.
Tak hanya soal peningkatan IKLH, menurut dia kegiatan Car Free Day juga akan menjadi sarana meningkatkan interaksi sosial dan aktualisasi diri. Diharapkan, kegiatan ini dapat mengurangi kecenderungan pola hidup masyarakat perkotaan yang individualis karena faktor profesi.
Lebih dari itu, Bupati juga berharap Car Free Day ini bisa mendukung perekonomian masyarakat. Salah satunya dengan berintegrasi melalui Pasar Minggu di Jalan MH Tamrin.
Bupati meminta masyarakat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Saya juga mengajak anak-anak muda di Sumenep untuk senantiasa mengadakan kegiatan positif di sepanjang area Car Free Daya, seperti di daerah-daerah lain. Misalnya dengan mengadakan pertunjukan seni, budaya, dan sebagainya,” tambahnya.
Terakhir, ia meminta semua pihak memastikan agar pelaksanaan Car Free Day tidak hanya ramai satu atau dua bulan. “Tapi kegiatan ini harus terus berkelanjutan,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/SOE/D4N)