BANDUNG, koranmadura.com– Reno Candra (29) dan Wahyu (29) adalah sahabat karib. Bahkan duka dan suka dilalui bersama. Namun, persahabatan keduanya berakhir tragis setelah Reno tegas menghabisi nyawa sahabatnya sendiri Wahyu dengan menghujamkan sebilah pisau.
Pasar Gedebage, Kota Bandung menjadi tempat pertemuan terakhir dua sahabat karib itu. Pertemuan itu terjadi pada Kamis 19 Juli 2018 sekitar pukul 23.30 WIB. Namun, Wahyu tidak pernah tahu kalau Reno sudah menyiapkan sebilah pisau dapur dari rumahnya.
Ketika sudah bertemu, Reno tak banyak bicara. Hanya hujaman pisau yang diterima kawan karibnya itu hingga nyawanya tak terselamatkan meski sempat dibawa ke rumah sakit.
“Korban ditusuk oleh pelaku sehingga nyawanya tidak tertolong,” ucap Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung.
Kepada polisi, Reno mengaku bahwa dirinya gelap lantaran terbakar cemburu. Sehingga nekat menghabisi nyawa Wahyu. Ia marah karena Wahyu menggoda istrinya bebera hari sebelum kejadian.
“Pelaku menanyakan apakah korban menggoda istrinya. Lalu Korban ditusuk di arah dada sebelah kiri, lengan sebelah kiri dan ke arah dagu sebanyak tiga kali,” kata Yoris.
Niat membunuh Reno semakin kuat ketika sang istri digoda Wahyu di depan matanya sendiri. “Saya lihat dengan mata dan kepala saya sendiri. Kalau dia (Wahyu) menggoda istri saya,” ucap Reno.
Reno mengaku khilaf menikam bertubi-tubi temannya tersebut. Dia gelap mata lantaran emosi. “Saya khilaf,” ucap Reno singkat.
Reno ditangkap sekitar 30 menit setelah kejadian. Dia kini mendekam di ruang tahanan Mapolrestabes Bandung. Reno dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman 7 tahun bui.
(detik.com/SOE/VEM)