SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banuaju Barat I, Nurdi, didesak para wali murid agar mundur atau berhenti jadi kepsek di sekolah tersebut. Ia pun menyampaikan kondisi sekolah di sana.
Nurdi menganggap wajar aksi protes yang dilakukan belasan wali murid kepada pihaknya. Termasuk desakan agar dirinya memundurkan diri sebagai kepala SDN I Banuaju Barat I, Kecamatan Batang-Batang.
“Saya memahami juga (keinginan para wali murid). Barangkali kalau ada kepala sekolah yang baru sekolah ini akan lebih baik. Barang kali saja begitu. Tapi kalau kondisinya seperti ini, muridnya sudah tidak ada, dan guru PN-nya hanya dua, itu problem juga,” katanya, Senin, 16 Juli 2018.
Dia menjelaskan, murid SDN Banuaju Barat I saat ini berjumlah 19 orang. Perinciannya: kelas II dua orang; kelas III dua belas orang; kelas IV satu orang; kelas V satu orang; dan kelas VI tiga orang. “Sementara untuk kelas I akan ada enam orang,” tuturnya.
Sedangkan jumlah guru di SDN Banuaju Barat I, menurutnya hanya delapan orang. Lima orang sukwan, tiga berstatus aparatur sipil negara (ASN), termasuk dirinya. Itu pun, satu di antaranya sudah akan pensiun.
“Jadi kalau tidak ditambah, nanti hanya akan tinggal kita berdua (yang berstatus ASN), kalau saya tetap di sini. Tapi tolong didoakan, mudah-mudahan saya dimutasi,” kata Nurdi.
Sebelumnya, sejumlah wali murid SDN Banuajur Barat I, melakukan aksi protes. Bersama-sama belasan murid di sekolah tersebut, para ibu-ibu itu berorasi di depan ruang kepala sekolah. Mereka mendesak Nurdi hengkang atau memundurkan diri.
“Saya selaku wali murid memang kurang senang dengan kepala sekolah yang sekarang. Karena kurang respek terhadap kebutuhan murid di sini. Selain itu, juga kurang bermasyarakat,” ujar salah seorang wali murid, Nur Aini. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)