BOGOR, koranmadura.com – AR, orang tua FN (16), merasa sangat terpukul atas tindakan kejam para tersangka yang memperkosa anaknya hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Diketahui, FN merupakan siswi kelas 2 di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Bogor, Jawa Barat. FN tewas usai diperkosa oleh delapan orang yang kini 7 diantaranya telah ditangkap oleh polisi. Sementara satu lainnya masih dalam proses pengejaran.
AR, ibunda korban, mengaku jika dirinya telah didatangi para orang tua ketujuh tersangka. Menurutnya, kedatangan mereka untuk meminta maaf ke rumah korban. Diungkapkan dia, para orang tua tersangka itu menemui dirinya di Bogor sejak beberapa hari lalu.
AR pun telah memaafkan mereka karena telah menunjukkan itikad baik. Namun demikian, dia minta hukum tetap berjalan. “Saya maafkan, karena mereka juga sudah ada itikad baik, tapi kalau proses hukum harus tetap berjalan,” katanya, seperti dikutip koranmadura dari tribunnews.com, Sabtu, 14 Juli 2018.
Meski begitu, dia minta hukum tetap berjalan dan ingin pelaku dihukum mati. “Kalau saya inginnya pelaku dihukum mati, karena anak saya aja bisa sampai meninggal gitu,” harapnya.
Menurut penuturannya, orang tua satu tersangka belum menemuinya dan tidak diketahui keberadaannya. “Orang tua dari tujuh pelaku datang, satu lainnya tidak tahu, kabarnya orang tua dari pelaku utama,” tuturnya.
Hingga Jumat, 13 Juli 2018 kemarin, satu tersangka lain masih dalam pencarian polisi. Hal itu diungkapkan Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky. “Satu tersangka lainnya masih dalam pencarian,” ucapnya.
Andi mengatakan, para pelaku yang saat ini sudah berstatus tersangka, diancam pasal 81 dan 82 UU No 35 tahun 2014 perubahan atas UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DIK)