SAMPANG, koranmadura.com – Khoirun Nisa (11), warga Dusun Sangsang, Desa Omben, Kecamatan Omben, yang sebelumnya ditengarai menderita gizi buruk ternyata menderita menderita penyakit Celebral Palsy (CP). Penyakit ini disebabkan oleh syaraf yang biasa terjadi pada bayi maupun anak-anak.
“Bukan gizi buruk tapi karena kelainan bawaan sehingga asupan makanan yang masuk ke tubuhnya tidak maksimal, akibatnya kondisi tubuhnya seperti menderita gizi buruk,” tutur Pj Bupati Sampang, Jonathan Judianto didampingi Istri, Anna Eko Prapti beserta Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial setempat saat menyambangi kediaman Khoirun Nisa di Desa Omben, Minggu, 1 Juli 2018.
Menyikapi hal ini Jhonatan langsung memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk membantu menangani perawatan Khoirun Nisa, termasuk orang tuanya agar terdaftar di program Kartu Indonesia Sehat (KIS). “Sudah diperintahkan ke dokter, orang tuanya juga harus dibimbing bagaimana cara memberikan asupan sehari-hari sesuai kebutuhan tubuh Khoirun Nisa. Nanti biar dibantu pembuatan program KIS untuk perawatan medisnya,” perintahnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Firman Pria Abadi menyampaikan, saat ini prognosis pasien tersebut terbilang bagus, hanya saja perkembangan tubuhnya masih sedikit terganggu. Menurutnya, pnyakit Celebral Palsy yang dialami Khoirun Nisa merupakan gangguan pada saraf pusat akibat infeksi otak. “Bisa juga penyakit miningetis, mungkin sejak kecil sering panas tinggi dan kejang mengakibatkan lumpuh,” jelasnya.
Selain itu pihaknya mengaku akan melakukan perawatan dini terhadapnya seperti memberikan cara agar tangannya tidak mengalami kontraktur. “Setelah mempunyai KIS nanti bisa dirujuk ke rumah sakit. Tapi untuk sembuh 100 persen tentu agak sulit. Paling tidak kedepan bisa melatih dia mandiri, yakni bisa duduk dan pegang sendok sendiri,” terangnya.
Berdasarkan pengakuan orang tuanya, tiap kali Khoirun Nisa panas, ia hanya dikompres dengan air di bagian tengkuknya. “Setahun lalu berat badannya masih 12 kilogram, namun karena kondisinya terus memburuk, akhirnya berat badannya menyusut hingga 8 kilogram. (MUHLIS/BETH)