SURABAYA, koranmadura.com – Diamankannya 16 peserta ujian masuk Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya karena membawa perangkat gawai (gadget) saat ujian telah ditelusutri lebih lanjut. Hal itu diungkapkan Nirmalasari Idha Wijaya, Kepala Pusat Karir dan Humas UHT Surabaya.
Menurutnya, awalnya para peserta diduga joki, kemudian setelah di cek identitasnya mereka merupakan peserta ujian sesuai data yang ada. “Awalnya ada kecurigaan dari pengawas, tangannya ditekuk terus dan seperti menggenggam sesuatu. Ternyata yang digenggam itu semacam jam tangan yang sudah dipotong talinya,” katanya ketika dikonfirmasi, Sabtu, 28 Juli 2018.
Ternyata, lanjutnya, peserta ujian ini berkomunikasi dengan orang di luar ujian untuk mendapat kunci jawaban. Mereka menggunakan kode untuk mengetahui jawaban dari tiap soal ujian. “Setelah diketahui curang, mereka digugurkan sebagai peserta ujian dan panitia melakukan pemeriksaan metal detektor ulang pada seluruh peserta,” urai Nirmalasari, menceritakan.
Ujian masuk gelombang ketiga merupakan jalur masuk terakhir UHT Surabaya. Tes berbasis komputer dilaksanakan untuk pendaftar FK dan FKG.
Peminat untuk FK khususnya pendidikan kedokteran dan FKG memang selalu melimpah tiap tahunnya. Bahkan di gelombang ketiga ini, peserta tes sebanyak 1.275 orang. “Jadi ujian mulai jam 08.00 sampai jam 16.00, terbagi tiga kelompok karena komputernya gantian,” urainya.
Peserta ditemukan curang menggunakan gawai pada kelompok kedua ujian. Sedangkan saat dimulai kelompok ujian ketiga keamanan diperketat dan ditemukan contekan dalam bentuk kertas. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DIK)