BANDUNG, koranmadura.com – Warganet dihebohkan dengan video sejumlah warga yang mengamuk di RS Kebonjati, Kota Bandung. Warga geram setelah keluarganya yang sakit jantung ditolak karena memakai BPJS.
Video berdurasi 4 menit 12 detik itu belum diketahui secara pasti kapan terjadi. Namun dapat dipastikan kejadian tersebut terjadi pada malam hari karena kondisi sudah gelap.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah orang yang merupakan satu keluarga sedang mengamuk pada petugas rumah sakit. Satu di antara mereka yang merekam apa yang terjadi. Sesekali wanita yang merekam itu memperlihatkan wajahnya ke depan kamera untuk mengungkapkan kekesalannya.
“Rumah sakit pakai BPJS (bilang) tidak ada kamar, pakai duit ada kamar. Lihatin tah, Rumah Sakit Kebonjati,” ujar wanita perekam tersebut.
Dia pun mengancam akan mengunggah video yang direkamnya. “Rumah sakit macam apa ini? Saya siaran langsung di Facebook. Ini urusannya nyawa,” katanya.
Selama merekam wanita tersebut terus menjelaskan apa yang dialaminya. Sementara keluarganya yang lain terus meneriakan kata-kata kekecewaan terhadap pihak rumah sakit.
“Ini penyakit jantung. Penyakit jantung terlambat sedikit saja bisa bahaya,” ujarnya.
Di akhir video wanita perekam bersama keluarganya memilih untuk keluar dari rumah sakit karena merasa ditolak sebagai pasien BPJS. Sayup-sayup terdengar keluarga tersebut memilih untuk ke RS Santosa yang berada tak jauh dari RS Kebonjati.
Terkait video tersebut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku sudah mengetahuinya. Bahkan dia sudah meminta jajarannya untuk meminta klarifikasi ke RS Kebonjati.
“Saya sudah dilapori oleh orang yang terdampak langsung dari medsos. Saya sudah memerintahkan Kadis (Dinkes Kota Bandung) untuk verifikasi,” kata pria yang akrab disapa Emil itu, Selasa, 24 Juli 2018.
Namun dia belum bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi karena proses klarifikasi masih berlangsung. “Tapi saya tidak memberi kesimpulan sebelum ada verifikasi,” ujar Emil.
Pihak RS Kebonjati Bandung berencana siang ini menyampaikan keterangan berkaitan persoalan tersebut. (DETIK.com/ROS/VEM)