JAKARTA, koranmadura.com – Mars NU dan mars Jam’iyatul Qurro’wal Huffazh mengiringi pembukaan MTQ Internasional II, MTQ Nasional VIII Antar Pondok Pesantren, Kongres V Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Istana Kepresidenan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuka acara tersebut mengaku baru kali ini mars NU dan Jam’iyatul Qurro’wal Huffazh menggema di Istana.
“Biasanya, kalau pas ada acara acara formal di Istana selama hampir empat tahun ini yang terdengar adalah lagu Indonesia Raya. Tapi sore hari ini ada mars NU dan mars Jam’iyatul Qurro’wal Huffazh,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 11 Juli 2018.
Dalam acara tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memang nampak menikmatinya, bahkan ia ikut menyanyikan lagu Hubbul Wathon. “Baru kali ini saya juga mendengarkan di Istana, kalau di pondok pesantren sering, tapi di Istana baru sore hari ini,” kata Jokowi.
Jokowi berpesan supaya acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ini dijadikan ajang meresapi isi ayat Alquran. Diharapkan, ayat-ayat Alquran dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan.
“Saya percaya ada anggapan yang kuat agar MTQ itu mengingatkan kepada kita semuanya untuk menjadikan Alquran sebagai napas sebagai pegangan hidup kita yang hakiki dan mengingatkan kita semua akan Alquran benar-benar kita resapi dan hayati serta kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Jokowi.
Dalam acara ini, Jokowi menyampaikan pertemuan KTT Ulama di Istana Bogor tanggal 1 Mei. Hasil pertemuan itu disampaikan bahwa para ulama optimistis Islam wasatiyyah dapat membawa kedamaian.
“Saat itu semua menyatakan optimisme bahwa poros wasatiyyat Islam di dunia akan menjadi arus utama langkah itu memberikan harapan bagi lahirnya dunia yang damai dan dunia yang aman dunia yang sejahtera dan dunia yang berkeadilan sosial,” ujarnya. (detik.com/SOE/VEM)