SURABAYA, koranmadura.com – Siapa yang tidak bahagia jika mampu menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Semua orang mendambakannya. Apalagi jika berasal dari kalangan orang tidak mampu. Seolah mimpi bisa menyempurnakan rukun Islam yang kelima itu. Namun, hal itu tidak berlaku bagi pasangan suami istri Ahmad Fatoni Syafii (76) dan Nasifah Sholihah (66).
Walaupun berpenghasilan tak menentu, niat dan tekat dipanggil Allah ke tanah suci sangat besar. Bagi mereka, sebagai abdi dalem di pondok pesantren dan mengajar ngaji dengan bayaran seikhlasnya serasa mimpi. Bagaimana rahasianya?
Ternyata, pasutri yang sudah dikaruniai enam anak ini gemar bersedekah. Bahkan mereka memiliki agenda rutin untuk selalu bersedekah kepada anak-anak yatim dan janda setiap tiga bulan sekali.
Fatoni tak ingat berapa nominal yang ia keluarkan untuk agenda sedekah rutin tersebut. Seingatnya, setiap kali bersedekah ia selalu memberikan 80 amplop.
“Saya tidak ingat pastinya berapa. Setiap punya uang saya kumpulkan ke dalam amplop hingga terkumpul 80 amplop. Kalau ngitung langsung ya saya jantungan, pusing,” tutur Fatoni seperti yang ditulis oleh detik.com beberapa waktu lalu.
Pasangan suami istri ini pun tak segan membantu warga sekitar yang membutuhkan, seperti anak-anak yang hampir putus sekolah karena tidak mempunyai biaya. Kadangkala Fatoni membantu menebus ijazah, membelikan seragam sekolah, membayar biaya pendaftaran atau melengkapi kekurangan biaya sekolah mereka.
Tak jarang Fatoni dan istrinya meminjamkan uang kepada orang yang membutuhkan tanpa mengharap uang itu dikembalikan. Padahal bila dihitung-hitung, jumlah uang yang dipinjamkan Fatoni kepada mereka yang membutuhkan bisa mencapai Rp 35 juta.
Bagi Fatoni, rezeki itu datang dari Allah dan tidak terduga-duga. Untuk itu, pria yang hampir mengalami kebutaan ini berprinsip untuk selalu melakukannya.
Fatoni juga mengibaratkan sedekah seperti memancing dengan kail. “Dengan sedekah, rejeki datang tak terduga, berlipat-lipat, kadang datangnya bersalipan,” ungkapnya.
Keyakinan ini pun terjawab dengan rezeki yang datang kepada Fatoni. Kisah menarik datang saat Fatoni membutuhkan biaya untuk melunasi pembayaran biaya hajinya. Saat itu, Fatoni mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka.
“Waktu itu saya ngasih uang Rp 50 ribu pada anak yatim. Tidak lama setelah itu, ada orang yang minta saya datang ke rumahnya, saya dikasih amplop berisi Rp 15 juta. Alhamdulillah bisa buat menutup biaya haji,” tutupnya. (DETIK.com/SOE/DIK)