JAKARTA, koranmadura.com – Presiden Joko Widodo memasukkan program pengembangan pesawat N-245 sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Adapun pengembangan pesawat N-245 dilakukan oleh BUMN yakni PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Tenaga Ahli Pengembangan Pesawat Terbang PT DI, Andi Alisjahbana mengatakan, N-245 adalah modifikasi dari pesawat CN 235 yang sudah diproduksi perseroan.
“Bedanya, CN 235 memiliki ‘ramp door‘ pintu belakang yang biasanya dipakai oleh militer,” katanya, Jumat, 27 Juli 2018.
Dia menuturkan, N-245 ditargetkan hanya untuk penerbangan sipil, sehingga ramp door tersebut akan dihilangkan dengan modifikasi bagian belakang pesawat. “Sehingga pesawat ini menjadi lebih ringan dan mampu membawa 50 penumpang,” jelasnya.
Dilanjutkan Andi, saat ini PT DI tengah mencari konsumen pertama dari pesawat N-245. Pada awalnya, pesawat ini akan ditawarkan ke Merpati.
“Dalam dunia pembuatan pesawat terbang, pesawat baru dibuat setelah ada order. Sebelumnya, kami berharap Merpati Airlines akan membelinya karena mereka memiliki rute-rute penerbangan yang cocok untuk pesawat N245,” paparnya.
Andi mengatakan, rute yang cocok untuk diterbangi N-245 adalah antarkota dan kabupaten, sesuai dengan kapasitas kursi penumpang. Dia juga mengungkapkan, ada satu kelebihan N-245 yang tidak dimiliki pesawat berkapasitas 50 penumpang lainnya.
“Mampu mendarat dan take off di landasan rumut atau pendek 1.000 meter. Yang mana tidak ada pesawat 50 penumpang lain yang mampu,” pungkasnya. (CNBCINDONESIA.com/ROS/VEM)