SUMENEP, koranmadura.com – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami inflasi sebesar 0,84 persen pada Juni 2018. Sedangkan Jawa Timur, mengalami inflasi 0,42 persen dan Nasional mengalami inflasi 0,59 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, dari tujuh kelompok pengeluaran, semua kelompok mengalami inflasi. “Kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi 2,18 persen, diikuti kelompok sandang 0,96 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,91 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,40 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen,” kata Kepala BPS Sumenep, Syaifur Rahman.
Sementara inflasi terendah terjadi pada kelompok kesehatan 0,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen.
Ada pun komoditas utama yang memberikan andil terbesar terjadiinya inflasi bulan Juni 2018 ialah daging ayam ras, cumi-cumi dan udang basah. Sementara komoditas utama yang menghambat inflasi ialah telur ayam ras, ketimun dan bayam.
Syaiful mengungkapkan, Laju inflasi kumulatif Sumenep mencapai 1,86 persen, angka ini lebih tinggi dibanding Jawa Tinur sebesar 1,61 persen dan lebih rendah dibanding Nasional 1,90 persen.
“Laju inflasi dari tahun ke tahun (year on year), Sumenep di bulan Juni 2018 mencapai 2,87 persen, angka ini lebih tinggi dibanding year on year Jawa Tinur 2,67 persen dan lebih rendah dibanding year on year Nasional 3,12 persen,” imbuh Syaiful. (JUNAIDI/ROS/VEM)