JAKARTA, koranmadura.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan bupati seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor. Dalam pertemuan itu, Jokowi akan memberikan pengarahan terkait persoalan pemerintah daerah dan pertumbuhan ekonomi.
Pertemuan Jokowi dengan para bupati tersebut akan berlangsung di Ruang Garuda Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, hari ini, Kamis, 5 Juli 2018. Pertemuan akan dilakukan dalam dua gelombang.
Pertama, pertemuan Jokowi dengan para bupati dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB. Sedangkan gelombang kedua akan dilakukan pada pukul 15.30 WIB. Untuk gelombang pertama dihadiri 23 bupati.
Jokowi mengatakan, dia sengaja mengumpulkan para bupati untuk mendengarkan persoalan mengenai pemerintahan daerah. Dia ingin para bupati merasa bebas menyampaikan persoalan di daerah.
“Saya memang ingin mengundang dalam forum-forum yang lebih kecil seperti ini, sehingga lebih bebas untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan di daerah. Karena kita ingin agar pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten ini betul-betul satu garis lurus dan setiap kebijakan-kebijakan yang ada di pemerintahan pusat bisa dikerjakan secara sinergi bersama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten,” jelasnya.
Selain itu, Jokowi ingin menyampaikan persoalan pertumbuhan ekonomi. Dia ingin membahas persoalan ekonomi ini apa adanya. “Kita harus bicara apa adanya, bahwa situasi ekonomi dunia sekarang ini masih betul-betul pada posisi yang sangat sulit. Saya kira Bapak-Ibu semuanya, bupati juga merasakan betapa ketidakpastian ekonomi dunia itu betul-betul sulit dikalkulasi dan sulit dihitung. Tapi kita patut bersyukur bahwa ekonomi kita masih bisa tumbuh 5 persen lebih sedikit. Itu saya kira sudah patut kita syukuri,” jelasnya.
Jokowi pun mencontohkan negara besar yang pertumbuhan ekonominya malah menurun. Salah satunya China. “Tiongkok, itu turun dari 11, dari 10 langsung anjlok posisi 6,5. Ini betul-betul sebuah pukulan yang sangat berat bagi negara itu. Tapi apa pun, kita ingin agar pertumbuhan ekonomi juga sebuah pertumbuhan yang berkualitas,” tandasnya. (DETIK.com/ROS/DIK)