JEMBER, koranmadura.com – Korban tewas akibat tenggelamnya kapal penangkap ikan Joko Berek di Plawangan Puger bertambah menjadi 6 orang. Hal itu diketahui setelah petugas gabungan menemukan satu lagi jenazah ABK kapal yang tenggelam akibat dihantam ombak tersebut.
“Ditemukan di dalam kapal yang terbalik,” kata Kasatpolair Jember AKP Hari Pamuji, Kamis, 19 Juli 2018.
Baca: Ini Pengakuan Korban Selamat Kapal Nelayan yang Tenggelam di Jember
Korban tewas ini diketahui bernama Kowi (55), warga Dusun Mandaran, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger. Kowi adalah salah satu ABK yang sebelumnya dinyatakan hilang. Jasad Kowi ditemukan tersangkut jaring yang berada di dalam kapal. “Di dalam kapal yang terbalik itu tubuhnya tersangkut jaring,” ujar Hari.
Dengan kondisi ini, kuat dugaan korban tidak mampu menyelamatkan diri karena tidak bisa melepaskan tubuh dari jaring yang menjeratnya. Sehingga korban tewas karena kehabisan oksigen di dalam kapal yang terbalik tersebut. “Korban berhasil dievakuasi karena kondisi plawangan sudah mulai surut,” tambah Hari.
Untuk pencarian hari ini, sambung Hari, sementara dihentikan. Pencarian akan dilanjutkan esok hari. “Besok akan dilanjutkan untuk melakukan penyisiran mencari korban yang masih belum ditemukan,” tandasnya.
Sementara data terbaru yang diperoleh dari Polair Polres Jember, korban yang masih dalam pencarian sebanyak 4 orang. Sedangkan korban selamat berjumlah 12 orang, termasuk nakhoda kapal, Dirman (45), warga Dusun Mandaran, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger.
Untuk diketahui, kapal penangkap ikan Joko Berek terbalik setelah dihantam ombak saat memasuki Plawangan Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember. Akibatnya, seluruh ABK kapal termasuk nakhoda, jatuh ke laut. (DETIK.com/ROS/VEM)