SUMENEP, koranmadura.com – Manajemen Madura FC secara resmi mengajukan protes atas kepemimpinan wasit dalam laga Martapura FC kontra Madura FC di Stadion Demang Lehman, Minggu kemarin, 15 Juli 2018.
Baca: Madura FC Terima Kekalahan Perdana di Kandang Martapura FC
Protes itu telah disampaikan secara resmi kepada pengawas pertandingan dengan harapan kejadian yang dialami timnya saat menghadapi Martapura FC menjadi bahan evaluasi bersama, terutama oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 2 Indonesia 2018.
Manajer Madura FC, Januar Herwanto mengungkapkan, pihaknya menyampaikan protes bukan karena timnya kalah 2-4 dari Martapura FC. Tapi karena merasa dizalimi oleh kepemimpinan wasit.
“Makanya kami melakukan perlawanan sesuai aturan main, yakni melakukan protes kepemimpinan wasit melalui pengawas pertandingan atau match commisioner dalam laga tersebut,” ungkapnya, Senin, 16 Juli 2018.
Dalam sebuah pertandingan, menurutnya kekalahan sebagaimana kemenangan merupakan hal yang pasti terjadi. Termasuk hasil seri. “Namun kekalahan yang kami alami ketika melawan Martapura FC itu karena kami disakiti oleh kepemimpinan wasit,” tegasnya.
Januar mengatakan, kualitas Liga 2 Indonesia 2018, dan kompetisi lain tentunya, tidak hanya ditentukan oleh pemain, pelatih, dan manajemen tim. Akan tetapi wasit, perangkat pertandingan serta operator juga memiliki peran penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas.
“Maka dari itu, protes yang kami sampaikan ini salah satunya ingin mengajak semua elemen untuk sama-sama memiliki komitmen untuk mendorong peningkatan kualitas kompetisi. Kasihan pemain yang sudah dilatih keras oleh tim pelatih, kalau pada akhirnya disakiti oleh wasit,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)